1 :
Mempersiapkan Instalasi Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI (Graphical User
Interface) Sistem operasi merupakan penghubung antara pengguna komputer dengan
perangkat keras komputer. Pengertian sistem operasi secara umum adalah suatu
pengelola seluruh sumber-daya yang terdapat pada sistem komputer dan
menyediakan sekumpulan layanan ke pemakai sehingga memudahkan penggunaan dan
pemanfaatan sumber daya sistem komputer. Sistem operasi jaringan atau sistem
operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam jaringan komputer hampir
mirip dengan sistem operasi komputer stand alone, bedanya hanya pada sistem
operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi
komputer lainnya. Sistem operasi dalam jaringan disamping berfungsi untuk
mengelola sumber daya dirinya sendiri juga untuk mengelola sumber daya komputer
lain yang tergabung dalam jaringan. Sistem operasi harus diinstal ke dalam
komputer agar dapat berfungsi dengan baik. Dalam instalasi sistem operasi
jaringan terdapat beberapa mode pilihan yang disediakan yaitu berupa mode text
dan mode grafik. Instalasi sistem operasi berbasis text merupakan salah satu
mode instalasi sistem operasi komputer dengan tampilan text. Mode text
digunakan jika spesifikasi hardware komputer yang akan diinstal mempunyai
spesifikasi yang rendah. Metode instalasi berbasis text akan mempercepat proses
instalasi walaupun dengan tampilan yang kurang menarik dibandingkan dengan mode
Grafis (GUI). Metode instalasi sistem operasi berbasis GUI, mempunyai tampilan
grafis yang lebih menarik dan memudahkan dalam proses instalasi sehingga sering
dipilih oleh pemakai sistem operasi. Dengan perkembangan hardware komputer yang
semakin baik menjadikan faktor kecepatan tidak menjadi kendala dalam proses
instalasi. Sistem operasi komputer telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat baik untuk keperluan stand alone maupun jaringan. Ada banyak sistem
operasi komputer yang dapat digunakan dalam sebuah komputer baik stand alone
maupun jaringan diantaranya adalah Microsoft Windows Series (Win 3.1, Win 9x,
Win ME, Win 2000, Win XP, Win NT), Unix, San Solaris, Linux Series (Redhat,
Debian, SUSE, Mandrake, Knoppix), Mac, dan lain sebagainya. Masing-masing
sistem operasi memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga diperlukan analisis
dalam memilih sistem operasi mana yang sesuai dengan kebutuhan. 2) Jenis-Jenis
Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI Seperti pada sistem operasi yang dapat
digunakan pada PC, sistem operasi jaringan juga bermacam-macam. Banyak
perusahaan yang mengembangkan sistem operasi jaringan dari yang komersial
sampai dengan sistem operasi yang bersifat free alias gratis. Sistem operasi
memegang peranan yang sangat vital terhadap program yang akan berjalan.
Pemilihan sistem operasi harus disesuaikan dengan kebutuhan baik hardware,
program yang akan dipakai maupun user yang akan memakai sistem. Microsoft
Windows NT, Windows 2000 Server dan Windows 2003 Server merupakan sistem
operasi jaringan yang dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dengan lisensi
komersial. Untuk menggunakan sistem operasi jaringan dari Microsoft kita harus
membayar lisensi atau membeli sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan antara
pengguna dengan perusahaan. Selain Microsoft perusahaan yang mengembangkan
sistem operasi jaringan adalah Unix, San Solaris dan perusahaan lainnya. Salah
satu sistem operasi jaringan yang dikembangkan secara dengan free adalah Linux.
Linux dikembangkan pertama kali oleh Linus Torvalds, mengusung proyek open
source dengan lisensi GNU/GPL (General Public Licence) yaitu suatu lisensi dimana
pemilik program tetap memegang haknya tetapi orang lain dimungkinkan untuk
menyebarkan, memodifikasi, atau bahkan menjual kembali program tersebut tetapi
dengan syarat source code asli dan hak cipta harus diikutsertakan dalam
distribusinya. Dengan konsep ini semua orang dapat ikut mengembangkan sistem
operasi dan software berbasis linux. Dengan lisensi GNU/GPL Linux menjadi salah
satu sistem operasi yang mengalami perkembangan yang sangat cepat, karena Linux
dikembangkan oleh komunitas pengguna sistem operasi open source. Kelemahan
sistem operasi atau yang sering disebut dengan “Bug” akan segera diperbaiki
oleh komunitas pengguna linux dan dapat langsung didistribusikan dengan free.
Dengan demikian sistem operasi Linux menjadi sistem operasi yang up to date
setiap saat. Mungkin anda masih bingung dengan Lisensi GNU/GPL, kalau demikian
perusahaan atau orang yang mengembangkan Linux dari mana mendapat keuntungan?.
Yang dimaksud dengan GNU/GPL disini adalah bahwa sistem operasi yang
dikembangkan memang bersifat free tetapi pengembang dapat juga menjualnya
dengan harga yang tidak terlalu mahal dan perusahaan dapat memperoleh
keuntungan dari jasa pelayanan instalasi, pelatihan, implementasi sistem dan
lain sebagainya. 3) Spesifikasi Hardware Perkembangan hardware komputer yang
cepat diiringi juga dengan perkembangan software dan sistem operasi yang
menuntut spesifikasi hardware yang tinggi. Oleh karena itu sebelum memutuskan
untuk melakukan instalasi sistem operasi sebaiknya dicek dahulu kebutuhan
minimum harware yang diperlukan. Beberapa sistem operasi mensyaratkan
spesifikasi minimal hardware agar komputer dapat bekerja secara optimal. Jika
spesifikasi hardware kurang memenuhi syarat maka akan berdampak pada tidak
optimalnya kerja sistem operasi. Untuk mengetahui spesifikasi hardware komputer
dapat dilihat pada manual book. Jika manual book tidak ada, dapat dilihat
spesifikasi hardware pada saat komputer pertama kali dinyalakan, maka sistem
BIOS akan melakukan cek hardware dan akan menampilkannya di layar monitor.
Beberapa spesifikasi hardware yang perlu diketahui adalah sebagai berikut : ·
CPU CPU atau prosesor merupakan inti dari sebuah mesin komputer. Ada banyak
pengembang prosesor dengan spesifikasi dan teknologi yang berbeda. Tiap jenis
prosesor memerlukan hardware yang berbeda sehingga diperlukan pengetahuan
mendalam dalam pemilihan prosesor. Intel mengembangkan prosesor jenis Pentium
I, II, III, IV, Pentium Celeron, Intel Xeon, Intel Mobile dan lain sebagainya
dengan clock speed mulai 100 MHz sampai 3,2 GHz. AMD merupakan pesaing terdekat
Intel mengembangkan AMD Duron, Athlon, Barton, Opteron dengan clock speed yang
hampir sama. Xyrix, Via, Sys, Motorolla, Apple dan perusahaan lainnya juga
mengembangkan prosesor. · Motherboard Motherboard merupakan tempat utama
meletakkan periperal komputer seperti prosesor, RAM, keyboard, mouse, kartu
grafis, kartu suara dan kartu jaringan. Motherboard sebuah komputer mempunyai
jenis dan tipe yang sangat banyak tergantung teknologi prosesor yang dipakai
yang ditunjukkan dengan chipset yang digunakan seperti i810, i815, i845, i850,
i865, i915, i925 untuk chipset Intel, KT400, KT600, Nforce, Nforce II, Nforce
III, Sys 650, Sys 645 dan lain sebagainya. · RAM (Random Acces Memory) RAM
merupakan memori penyimpan sementara untuk menjalankan sistem operasi dan
program aplikasi. RAM mempunyai beberapa teknologi antara lain EDO RAM, SDRAM
66, SDRAM 100, SDRAM 133, DDRAM dan RAMBUS dengan kapasitas mulai dari 4 MB, 16
MB, 32 MB, 64 MB, 128 MB, 256 MB, 512 MB dan lain sebagainya. · Hard disk Hard
disk memegang peranan yang sangat penting berhubungan dengan instalasi sistem
operasi. Hard disk merupakan komponen untuk menyimpan data-data secara permanen
file-file sistem. Untuk dapat melakukan instalasi sistem operasi diperlukan
syarat kapasitas hard disk yang cukup dan juga terkadang diperlukan partisi
hard disk. Beberapa ukuran hard disk yang ada adalah sbb : 1 GB, 2,1 GB, 4,2
GB, 6,4 GB, 10, GB, 20 GB, 40 GB, 60 GB, 80 GB, 120 GB, 200 GB dan lain
sebagainya. Hard disk mempunyai beberapa tipe yaitu IDE, ATA, SATA dan SCSI.
Biasanya untuk keperluan server digunakan hard disk jenis SCSI, walaupun bisa
juga menggunakan jenis lainnya. · Kartu Grafis (kartu VGA) kartu Grafis
berfungsi untuk menghubungkan antara sistem komputer dengan tampilan di layar
monitor. Kartu VGA mempunyai jenis dan tipe yang sangat banyak. Teknologi kartu
VGA yang digunakan adalah ISA, EISA, VESA, PCI, AGP dan PCI Express, sedangkan
macamnya antara lain Voodoo, Nvidia Gforce (MX, Ti, FX), Ati Radeon (7200,
9200, 9600, 9800) dan lain sebagainya. · Keyboard : standar PS/2 , Serial , USB
· Mouse : Serial, PS/2 atau USB · Monitor : monitor komputer mempunyai ukuran
yang beragam mulai dari 14 “, 15 “ 17 “ 20 “. Teknologi yang digunakan juga
bermacam-macam mulai dari tabung, tabung flat sampai ke LCD. · Kartu Suara
(Sound Card ) Sound card merupakan periperal tambahan dalam sebuah komputer
yang berfungsi untuk mengolah dan menghasilkan sinyal audio. Teknologi yang
digunakan adalah ISA dan PCI, 16 bit dan 24 bit dengan 2, 4, 5, 6 dan 7
channel. · Kartu jaringan (Lan Card) Kartu jaringan merupakan periperal utama
dalam jaringan komputer. Masing-masing komputer dalam jaringan dihubungkan
dengan kartu ini melalui switch/hub. 2: Memahami Sistem Operasi Jaringan
Berbasis GUI Redhat Linux 9 Untuk dapat melakukan instalasi sistem operasi
jaringan Redhat Linux 9 dengan baik dan benar diperlukan pemahaman yang baik
akan kebutuhan sistem dan kondisi yang ada. Tanpa adanya pemahaman yang baik,
implementasi sistem komputer dapat menjadi masalah yang serius di kemudian
hari. Sistem operasi jaringan memegang peranan yang sangat vital dalam
implementasi sistem berbasis komputer. Sistem operasi jaringan harus sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan yang ada. Redhat Linux 9 merupakan salah satu
varian dari Sistem Operasi Linux yang cukup populer di lingkungan pengembang
software open source. Dengan mahalnya software dan sistem operasi Microsoft
Windows, mendorong banyak pemakai komputer baik instansi, perusahaan maupun
perkantoran untuk beralih ke Linux. Redhat merupakan suatu perusahaan yang
mengembangkan sistem operasi open source yang sudah lama mengembangkan Linux.
Redhat 9 merupakan pengembangan dari versi Redhat sebelumnya yaitu versi 8,
versi 7 dan versi-versi sebelumnya. 2) Kebutuhan Hardware Pada awal
perkembangannya Linux dapat berjalan pada mesin komputer ISA, EISA, VESA Local
Bus atau PCI 80836, 80486 dengan spesifikasi hardware pada jaman itu yang masih
sangat minim. Linux sebenarnya tidak membutuhkan spesifikasi hardware yang
besar. Namun perkembangan dunia hardware juga tidak menjadikan Linux sebagai
sistem operasi ketinggalan jalan. Dengan konsep open source para pengembang
Linux terus mengembangkan sistem operasi ini mengikuti perkembangan jaman.
Redhat 9 memberikan spesifikasi hardware minimal yang dibutuhkan agar sistem
dapat berjalan dengan baik. Spsesifikasi tersebut adalah sebagai berikut :
Prosesor : Pentium I 200 (untuk mode text) Pentium II 400 (untuk mode grafik)
Rekomendasi Pentium III 600 MB ke atas Hard disk : 475 MB (Untuk custom
installation) 850 MB (Untuk Server) 1,7 GB (Untuk Personal Desktop) 2,1 GB
(Untuk Workstation) Rekomendasi 10 GB ke atas Memory : 64 MB (untuk mode text)
128 MB (Untuk mode grafik) Rekomendasi 192 MB agar berjalan dengan baik Sebelum
memulai instalasi Redhat Linux 9, perlu diketahui bahwa sistem operasi Redhat
Linux berbeda dengan sistem operasi Microsoft Windows. Redhat Linux membutuhkan
partisi hard disk minimal menjadi 2 bagian yaitu sebagai /root dan swap.
Besarnya nilai partisi dari /root dan swap dapat diatur sesuai kebutuhan. Swap
merupakan penyimpanan data sementara selama proses berlangsung hampir mirip
dengan virtual memory di Windows. Linux dapat mempunyai partisi lain seperti
/usr, /boot dan /var. 3) Metode Instalasi Hal yang perlu dipahami oleh orang
yang akan melakukan instalasi sistem operasi yaitu bagaimana mendapatkan
masternya. Master sistem operasi yang akan diinstal ke komputer biasanya
disimpan dalam media penyimpanan elektronis seperti floppy disk atau disket,
CD-ROM, DVD-ROM, Flash Disk, PCMCIA, Hard disk, DVD-ROM dan media penyimpanan
elektronis lainnya. Untuk melakukan instalasi sistem operasi diperlukan master
sistem operasi yang tersimpan dalam media penyimpanan elektronis. Ada beberapa
media penyimpan file yang digunakan untuk menyimpan master file sistem operasi
jaringan. Beberapa sistem operasi menyediakan pilihan bagaimana melakukan
instalasi sistem operasi berdasarkan letak dimana file master sistem operasi
disimpan. Metode instalasi berdasarkan letak file sistem operasi disimpan yaitu
: a) CD-ROM Metode instalasi sistem operasi yang paling banyak digunakan adalah
dengan CD-ROM. Hal ini disebabkan karena CD-ROM merupakan media penyimpanan
yang handal, berkapasitas besar (700 MB), tahan lama, murah dan fleksibel untuk
dibawa kemanakemana. CD-ROM sering kali digunakan untuk menyimpan file atau
data elektronis. Banyak software, Film, Musik dan data-data lainnya
didistribusikan dalam bentuk CD-ROM b) Hard Disk Instalasi sistem operasi dapat
juga dilakukan melalui hard disk yang telah berisi master sistem operasi. Hard
disk merupakan media penyimpanan yang harus dimiliki oleh komputer dewasa ini.
Tanpa hard disk komputer tidak dapat berfungsi karena sistem operasi sekarang
ini harus diinstalasi ke hard disk, demikian juga dengan software, film dan
musik dapat disimpan dalam hard disk. Dengan kemajuan teknologi hard disk
dewasa ini memiliki kapasitas yang sangat besar (200 GB atau lebih) dengan
harga yang cukup murah. c) NFS Image Instalasi sistem operasi jaringan (Linux
Redhat) dapat dilakukan melalui NFS Server. Untuk instalasi dengan NFS Server
ini dibutuhkan network atau PCMCIA boot disket (bootnet.img). d) FTP Instalasi
sistem operasi Linux Redhat 9 dapat dilakukan melalui FTP Server. Untuk
instalasi dengan FTP ini dibutuhkan network atau PCMCIA boot disket
(bootnet.img). Proses instalasi melalui FTP memerlukan akses jaringan sehingga
jarang dilakukan karena distribusi sistem operasi dengan media lain mudah
didapatkan. e) HTTP Instalasi sistem operasi Linux Redhat 9 dapat dilakukan melalui
HTTP Server. Untuk instalasi dengan HTTP ini dibutuhkan network atau PCMCIA
boot disket (bootnet.img). sama seperti pada FTP proses instalasi akan berjalan
lambat jika jaringan komputer tidak baik. 3: Melaksanakan Instalasi Sistem
Operasi Jaringan Redhat Linux 9 Setelah memahami konsep sistem operasi jaringan
dan anda telah menentukan sistem operasi mana yang akan digunakan sebagai
sistem operasi jaringan, pada kegiatan belajar yang kedua ini peserta diklat
berlatih untuk menginstalasi sistem operasi jaringan dengan Sistem Operasi
Linux Redhat 9. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan instalasi
sistem operasi Redhat 9 berbasis GUI diantaranya adalah sebagai berikut : a)
Pemilihan Versi Redhat Karena terdapat varian Redhat maka perlu dipilih varian
mana yang akan digunakan. Pemilihan ini didasarkan pada kebutuhan sistem dan
kemampuan hardware. Dengan memilih sistem operasi yang sesuai akan menghemat
biaya dan meningkatkan efisiensi pekerjaan b) Pemilihan mode instalasi Mode
instalasi berbasis grafik (GUI) mempunyai tampilan yang menarik dengan menu
yang user friendly seperti pada menumenu program berbasis Microsoft Windows
tetapi mode ini memerlukan dukungan hardware yang bagus. Jika hardware yang
digunakan kurang mendukung dapat dipilih mode text untuk mempercepat proses
instalasi c) Pemilihan metode instalasi Redhat Linux menyediakan beberapa cara
instalasi yaitu dengan CD-ROM, melalui hard disk, Melalui NFS, FTP maupun HTTP.
Proses instalasi melalui CD-ROM dan hard disk lebih baik karena lebih mudah dan
cepat. d) Penomoran TCP/IP Setelah peserta diklat melakukan instalasi sistem
operasi Linux Redhat 9 dengan benar, kemudian dapat mengeceknya apakah sistem
operasi yang telah diinstal dapat bekerja sesuai dengan yang diiginkan. 2)
Proses Instalasi Proses instalasi yang akan dijelaskan disini menggunakan
CD-ROM sebagai file master Redhat Linux 9 yang terdiri dari 3 CD. Proses ini
dipilih karena lebih sering digunakan dan persiapan yang dilakukan cukup
mengubah setting bios pada boot sequence dengan menempatkan CD-ROM pada urutan
pertama. Untuk melakukan pengaturan BIOS tekan tombol Delete pada keyboard pada
saat komputer pertama kali booting sehingga muncul tampilan sebagai berikut :
Pilihlah menu Advanced BIOS Features Setelah melakukan setting BIOS masukkan CD
#1 Master Linux Redhat 9 lalu komputer di restart sehingga komputer akan
booting dari CDROM. Setelah komputer booting dari CD, Pilihlah mode install Red
Hat Linux in Graphical mode dengan menekan tombol di keyboard. Komputer akan
memunculkan menu pilihan untuk mendiagnosis CD master Linux Redhat 9 apakah
kondisinya baik atau tidak. Jika anda tidak ingin melakukan diagnosis pilih
[Skip] untuk melanjutkan proses instalasi. Komputer akan mengecek hardware
komputer dan mendeteksi secara otomatis periperal yang digunakan. Pilih tombol
Next untuk melanjutkan proses instalasi Pilih bahasa untuk proses instalasi
yang familiar (English) lalu tekan tombol Next Pilih konfigurasi keyboard yang
sesuai (U.S. English) lalu tekan tombol Next Pilih mouse sesuai dengan mouse
anda lalu tekan tombol Next untuk melanjutkan instalasi. Jika komputer yang
akan diinstal belum mempunyai sistem operasi Linux Redhat sebelumnya maka pilih
Install, jika sudah terdapat sistem operasi Linux Redhat versi sebelumnya dapat
dipilih Upgrade maupun Install lalu tekan tombol Next Pilih menu pilihan jenis
instalasi yang ingin dilakukan dalam hal ini tentu saja Server atau Custom.
Pilih menu Automatically Partition untuk melakukan partisi secara otomatis atau
Manually partition With Disk Druid jika diinginkan partisi secara manual. Jika
dipilih menu Automatically Partition maka akan muncul tampilan seperti di atas.
Pilih menu Remove all Linux partition atau yang lain sesuai kebutuhan. Jika
hard disk masih kosong dan belum dipartisi maka Redhat akan melakukan partisi.
Untuk menambah partisi jika diinginkan dapat dilakukan dengan memilih menu add
partition. Boot loader merupakan software yang pertama kali dijalankan ketika
komputer pertama kali dinyalakan. Software ini berfungsi pada saat loading dan
transfer control untuk mengoperasikan sistem kernel software. Pengaturan boot
loader mempunyai peranan yang penting jika komputer yang akan diinstal
mempunyai sistem operasi lain maka kita dapat memilih booting dengan sistem
operasi yang mana. Redhat 9 menyediakan dua software boot loader yaitu GRUB dan
LILO. Sistem operasi Redhat Linux memerlukan setting konfigurasi jaringan.
Program instalasi secara otomatis akan mendeteksi jenis network device yang
sesuai. Selanjutnya masukkan alamat IP dan netmask. Di sini terdapat pilihan
secara otomatis melalui DHCP atau secara manual. Pengaturan IP Address harus
disesuaikan dengan desain jaringan yang akan dibuat sehingga pengaturannya
dapat dilakukan kemudian pada saat pengaturan jaringan. Untuk meningkatkan
keamanan komputer pada network, Redhat Linux menyediakan Firewall Protection.
Kita dapat memilih tingkat keamanan yang diiginkan seperti pada gambar di atas.
Di sini disediakan 3 tingkat keamanan yaitu : · High Tingkat keamanan ini hanya
membolehkan koneksi sesuai dengan default setting sehingga hanya dapat
melakukan koneksi dengan DNS replies dan DHCP · Medium Tingkat mediium
memberikan batasan-batasan koneksi terhadap source tertentu dalam sistem. · No
Firewall Pemilihan tingkat keamanan No Firewall dapat dilakukan jika yakin
bahwa sistem berada dalam jaringan yang dapat dipercaya. Pilihlah bahasa yang
akan digunakan Pengaturan waktu harus dilakukan agar waktu yang ditunjukkan
pada komputer sesuai dengan tempat dimana komputer diletakkan. Setelah pengaturan
waktu selesai dilakukan maka akan muncul tampilan sebagai berikut : Setelah
proses instalasi maka akan muncul setting pasword root (administrator
jaringan). Pada proses ini diperlukan pengaturan pasword root (administrator).
Proses ini sangat penting di dalam sistem operasi jaringan karena hanya pada
level inilah hak akses total dapat dilakukan. Disamping root, dapat juga
ditambahkan user yang dapat menggunakan sistem ini dengan pasword sebagai user.
4: Mengecek Hasil Instalasi dengan Menjalankan Sistem Operasi Jaringan 1)
Konfigurasi Sistem Setelah memahami cara melakukan instalasi sistem operasi
jaringan dengan Redhat Linux 9. pada kegiatan belajar yang ketiga ini peserta
diklat berlatih mengecek hasil instalasi dengan menjalankan sistem operasi jaringan
dan melakukan trouble shooting sederhana. Setelah sistem operasi Redhat Linux 9
terinstal ke hard disk. Setup agent merupakan petunjuk untuk melakukan
pengaturan konfigurasi sistem Redhat Linux. Dengan setup agent ini dapat
dilakukan pengaturan waktu dan tanggal, menambah user baru, melakukan instalasi
software pendukung dan melakukan registrasi sistem ke jaringan Redhat. Menu
user account digunakan untuk membuat user baru dengan nama user dan password
yang spesifik. Sebaiknya anda tidak melakukan login sebagai root, melainkan
sebagai user kecuali untuk hal-hal yang sangat penting. Hal ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya kerusakan sistem. Setelah membuat user baru maka akan
muncul menu berikutnya yaitu pengaturan tanggal dan waktu komputer sesuai dengan
waktu setempat. Waktu harus ditentukan dengan benar karena akan dipakai sebagai
standar dalam perhitungan untuk laporan segala aktivitas komputer. Langkah
berikutnya setelah melakukan pengaturan waktu adalah melakukan register ke
jaringan Redhat. Untuk dapat melakukan registrasi ke jaringan Redhat diperlukan
koneksi internet. Registrasi ini bertujuan untuk mendapatkan update terbaru
dari sistem operasi Redhat Linux ke server http://www.redhat.com/docs/manuals/
RHNetwork/ Setelah proses penambahan package software selesai maka sekarang
sudah dapat masuk ke dalam sistem. 2) Login Ke Sistem Pada saat sistem booting
maka akan minta dimasukkan user yang mempunyai hak untuk dapat login ke sistem.
Login diisi dengan user name dan password yang diberikan oleh root. Setelah
melakukan login dengan benar, maka kita akan masuk ke dalam menu utama sistem
operasi Redhat Linux 9 dengan tampilan grafis yang mirip dengan sistem operasi
Microsoft Windows
0 comments:
Post a Comment