BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Prasyarat
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari
modul ini adalah :
1.1.1.
Siswa telah
mampu melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas (WAN) dengan baik.
1.1.2.
Siswa telah
mampu melakukan diagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung
jaringan berbasis lokal (LAN) dengan baik.
1.2
Tujuan
Pembelajaran
1.2.1
Siswa
dapat menguji WAN
1.2.2
Siswa
dapat mengenal tools jaringan komputer
BAB
2
KEGIATAN
BELAJAR
2.1
Kegiatan
Belajar 1 : Pengenalan masalah yang sering terjadi pada jaringan berbasis luas
dan cara penanganannya.
Komputer yang terhubung jaringan berbasis luas (WAN) sering kali
mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal
ini disebabkan oleh banyaknya pengguna, gejala alam ataupun komputer yang
terhubung dalam sistem jaringan berbasis luas (WAN).
Faktor-faktor
yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan adalah :
2.1.1
Tegangan
Listrik
Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila
tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak
dari sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan
yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan
tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan
mudah rusak.
2.1.2
Mati
atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat jaringan berbasis luas.
Hal ini dapat disebabkan gangguan alam (misalnya
petir), tegangan listrik yang tidak baik, ataupun pemakaian yang terus menerus
tanpa perawatan berkala yang baik. Kerusakan pada perangkat / hardware dapat
dideteksi dengan melihat nyala lampu indikator, baik indikator power (sumber
listrik) maupun indikator kinerja lainnya.
2.1.3
Gangguan
pada perangkat software
Ganguan juga dapat terjadi dari software yang ada di
Server atau PC client, ataupun router. Gangguan ini dapat disebabkan oleh tidak
jalannya aplikasi (hang), konflik IP Address sampai pada kesalahan konfigurasi
yang dilakukan oleh administrator. Pada poin ini, seorang administrator harus
benar-benar menguasai konfigurasi perangkat software yang digunakan untuk
mendeteksi masalah dan memberikan solusinya.
Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan pada jaringan WAN,
maka langkah selanjutnya adalah mengetahui indikasi (tanda-tanda) terhadap kerusakan
tersebut baik secara hardware maupun software. Secara garis besar
langkah-langkah untuk mendeteksi keruksakan adalah sebagai berikut :
a.
Melakukan
pengecekan secara hardware dengan memeriksa nyala lampu indikator pada
masing-masing perangkat (NIC, Switch, Router, Modem) serta konektor dan kabel
yang digunakan.
b.
Langkah
berikutnya, lakukan pengecekan pada software, apakah berjalan secara normal
ataupun mengalami hang, jika sistem mengalami hang, maka lakukan
restart pada perangkat tersebut.
c.
Selanjutnya cek
koneksi jaringan secara software dengan perintah ping secara bertahap mulai
dari node yang terdekat sampai pada alamat internet.
d.
Jika terdapat
koneksi yang terputus (time out), maka lakukan pengecekan pada
konfigurasi pada software mulai dari IP Address, Gateway, DNS Server, NAT,
Firewall dll. Dan pastikan semua telah dikonfigurasi dengan benar.
e.
Jika masih
belum ditemukan permasalahannya dan sudah dipastikan tidak ada permasalahan
instalasi dan konfigurasi yang kita bangun (CPE), maka hubungi ISP di mana kita
mendapatkan akses internet, mungkin permasalahan ada di pihak mereka.
Secara global permasalahan dan indikasinya yang sering terjadi pada
jaringan sebagai berikut :
NO
|
PERMASALAHAN
|
INDIKASI
|
SOLUSI
|
1
|
Kerusakan
pada NIC, Switch, Router, Modem dll
|
Lampu
indikator power mati
|
Ganti
perangkat
|
2
|
Sistem
pada switch, PC, Router dan Modem hang
|
Lampu
indikator kerja menyala terus menerus (tanpa berkedip)
|
Restart
perangkat
|
3
|
Kesalahan
setting IP Address
|
Tidak
bisa ping ke gateway / sesama network
|
Seetting
ulang IP Address
|
4
|
Kesalahan
setting Gateway
|
Dapat
ping ke sesama network tetapi tidak dapat ping ke luar network / WAN
(internet)
|
Setting
ulang gateway
|
5
|
Kesalahan
setting DNS server
|
Dapat
ping ke alamat IP server tetapi tidak dapat ping ke alamat domain internet
(misalnya google.com)
|
Setting
ulang DNS Server
|
6
|
Kesalahan
setting NAT
|
Klien
dapat ping ke gateway tetapi tidak dapat ping ke internet.
|
Setting
ulang NAT pada router
|
Disamping itu secara default pada firewall aktif sistem operasi windows akan menutup paket ping
yang masuk, sehingga komputer tersebut dapat melakukan ping ke komputer lain,
tetapi tidak bisa dijadikan tujuan ping. Untuk praktek sebaiknya firewall
dinonaktifkan terlebih dahulu, agar dapat saling ping antar komputer (node).
Selain itu pemahaman terhadap bandwith (lebar pita)
yang kita miliki ketika kita mendaftar sebagai pelanggan pada sebuah ISP untuk
mendapatkan akses internet / jaringan WAN juga sangatlah penting. Secara umum bandwith
dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.
Analog
Bandwith yaitu adalah perbedaan
antara frekuensi terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang
frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang
menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.
b.
Digital
bandwith yaitu adalah jumlah atau
volume data yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam
satuan bits per second tanpa distorsi (penyimpangan / utuh).
Bandwith dalam jaringan komputer tergolong digital
bandwith bukan analog bandwith. Istilah lain yaitu data transfer rate ialah
jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik (node) ke titik (node) lain
dalam jangka waktu tertentu biasanya diukur dalam bps (bits per second).
Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Sebuah perusahaan ISP
misalkan Telkom Speedy dalam menawarkan product-nya (paket internet)
selalu menyertakan bandwith yang disediakan untuk tiap user yang menjadi
haknya. Berikut contoh paket internet yang ditawarkan oleh telkom speedy (capture
tgl 25 Februari 2012 dari http://telkomspeedy.com/paket-harga).
Gambar 2.1 Contoh
product paket internet telkom speedy
Perhatikan salah satu contoh paket yang ditawarkan
yaitu Paket Chat
dengan kecepatan 1 Mb/s downstream dan 256 kb/s upstream. Jika mendaftar paket ini maka kita akan mendapatkan
kecepatan downstream / download (kecepatan transfer data dari internet menuju
komputer kita) sebesar 1 Mbps / 1000 Kbps dan kecepatan upstream / upload
(kecepatan transfer data dari komputer kita menuju internet sebesar 256 kbps.
Selain itu sebuah ISP juga memiliki 2 type bandwith yang ditawarkan yaitu up to
/ share dan dedicated.
a. Bandwith
up to / share adalah jenis bandwith yang memiliki
kecepatan maksimal (up to) sesuai yang ditetapkan dan biasanya menggunakan
rasio perbandingan 1:4 atau 1:8, artinya kecepatan upload/upstream 1/4 atau 1/8
dari kecepatan download/downstream.
Hal
ini dapat dianalogikakan sebagai berikut :
Ada
sebuah pipa ledeng dialokasikan untuk menyalurkan air sebesar 10.240 cc per
detik (10 Mbps) dan dialokasikan untuk 160 pelanggan. Setiap pelanggan dipasang
keran induk dengan kemampuan mengalirkan air sebesar 1.024 cc per detik (1
mbps).
·
Jika ke-160 pelanggan tersebut membuka
kerannya secara serentak maka masing-masing hanya mendapat 64 cc per detik (64
kbps);
·
Jika ada 40 pelanggan yang membuka keran
secara serentak maka masing-masing mendapat 256 cc per detik (256 kbps);
·
Jika ada 4 pelanggan yang membuka keran
secara serentak maka masing-masing mendapat 1.024 cc per detik (1 mbps) karena
kemampuan keran pelanggan hanya sebesar itu; dan seterusnya.
Jadi
kecepatan koneksi yang didapat seorang pelanggan tergantung pada aktifitas
pelanggan lainnya. Dengan begitu para pelanggan harus memaklumi kalau pada
jam-jam sibuk hanya mendapatkan kecepatan koneksi yang kurang memuaskan.
Telkom
speedy menggunakan type ini, sehingga berapapun bandwith yang didapatkan
kliennya tidak dapat di komplain, karena memang kontraknya demikian.
b. Bandwith
Dedicated yaitu jenis bandwith yang memiliki perbandingan
rasio 1:1 dan dengan kecepatan yang lebih terjamin sesuai yang ditawarkan dalam
kontrak. Jika Anda membeli kecepatan koneksi tertentu, misalnya 1 Mbps, untuk
dipakai sendirian maka Anda dijamin (secara relatif) mendapatkan kecepatan sebesar
itu. Penggunaan secara sendirian disebut CIR (Committed Information Rate)
1:1. Boleh jadi anda membeli kecepatan koneksi 1 Mbps tapi dibagi 2 dengan
pelanggan yang lainnya (CIR 1:2), itu artinya kecepatan yang dijamin untuk anda
adalah 512 kbps tetapi memungkinkan anda mendapat 1.024 kbps (1 mbps) jika
kebetulan pelanggan lain tersebut tidak sedang melakukan aktifitas. Jika bandwith yang kita dapatkan tidak sesuai
dengan yang ditawarkan maka kita berhak mengajukan komplain kepada ISP
tersebut.
2.2
Kegiatan
Belajar 2 : Menguji dan memonitor WAN dengan aplikasi tertentu pada mikrotik dan
linux router.
Melakukan pengujian atau memonitor terhadap jaringan yang kita bangun
haruslah kita lakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas dan stabilitas
koneksi yang telah dibangun / yang kita dapatkan. Pengujian dan pemantauan
dapat dilakukan dari klien ataupun dari router dengan fasilitas yang
dimilikinya masing-masing. Hal ini penting dilakukan apalagi jika dikaitkan
dengan jaringan Internet / WAN yang mana untuk mendapatkan akses ke internet /
WAN kita harus membayar ke sebuah perusahaan ISP. Bagaimana kalau uang yang
kita bayarkan tidak sesuai dengan apa yang seharusnya kita dapatkan sebagai hak
dari pelanggan / klien sebuah perusahaan.
2.2.1
Memantau
kualitas koneksi pada klien windows
Pada windows
pemantauan aktifitas jaringan dapat dilakukan dari task manager, berikut
langkah-langkahnya (menggunakan Windows 7) :
a.
Klik kanan pada taskbar dan pilih Start Task Manager. Kemudian pilih tab menu performance dan klik resource monitor.
Klik kanan pada taskbar dan pilih Start Task Manager. Kemudian pilih tab menu performance dan klik resource monitor.
Gambar 2.2 Tampilan Windows Task Manager
b.
Berikut sebagai contoh capture dari komputer
saya
Gambar 2.3 Tampilan Detail Resource Monitor
c.
Tampak pada
gambar aplikasi / service yang melakukan koneksi disertai tampilan grafik yang
memudahkan memantau naik dan turunnya koneksi jaringan yang dibangun.
d.
Dapat juga
pada tab menu network, yang akan menampilkan secara grafik aktifitas koneksi
yang terjadi
Gambar 2.4 Tab Networking
e.
Dengan demikian
kita dapat mengetahui seberapa besar traffic koneksi yang berjalan pada
komputer klien, tentunya semakin besar kecepatan yang kita dapatkan menunjukkan
semakin baik jaringan yang kita bangun.
2.2.2
Memantau
koneksi pada PC linux router
Pada sistem
operasi linux terdapat banyak aplikasi yang dapat digunanakan untuk memantau
aktifitas jaringan, salah satunya adalah iptraf dan iftop, untuk
menggunakannya kita harus install terlebih dahulu, master aplikasi terdapat
pada DVD 1.
Gambar 2.5 Tampilan instalasi iptraf
b.
Install aplikasi iftop dengan perintah #apt-get install iftop
Gambar 2.6 Tampilan instalasi iftop
c.
Untuk
menggunakan iptraf, cukup ketik perintah #iptraf dari console linux kemudian tekan sembarang tombol
untuk melanjutkan.
d.
Maka akan tampil menu utama dari iptraf
Gambar 2.7 Menu Utama IP Traf
e.
Misalkan kita pilih menu IP traffic monitor kemudian akan menu pilihan interface mana yang akan kita monitor, misalkan kita pilih eth0
Misalkan kita pilih menu IP traffic monitor kemudian akan menu pilihan interface mana yang akan kita monitor, misalkan kita pilih eth0
Gambar 2.8 Pilihan interface pada menu iptraf
f.
Maka akan tampil aktifitas jaringan pada eth0, mulai dari jumlah packet, protokol, IP tujuan dan IP asal, seperti pada gambar berikut.
Maka akan tampil aktifitas jaringan pada eth0, mulai dari jumlah packet, protokol, IP tujuan dan IP asal, seperti pada gambar berikut.
Gambar 2.9 Tampilan iptraf pada eth0
g.
Untuk
menu-menu yang lain silakan diuji coba sendiri, untuk lebih memahami aktifitas
pada jaringan komputer.
h.
Sedangkan
untuk menggunakan aplikasi iftop, cukup ketik perintah #iftop dari console
linux, maka akan tampil aktifitas jaringan yang terjadi
Gambar 2.10 Tampilan aplikasi iftop
i.
Untuk
menentukan interface tertentu yang akan kita pantau, dapat kita
tambahkan option #iftop –i eth0
j.
Untuk customize
lebih lanjut aplikasi iftop dapat dengan ketik h untuk melihat
opsi-opsi yang ada.
2.2.3
Memantau
koneksi pada router mikrotik
Untuk memantau
koneksi pada router mikrotik, kita dapat menggunakan beberapa fasilitas pada
menu tools, seperti Torc, BTest Server, Bandwith Test, dll (tidak akan dibahas
secara detail dalam modul ini).
Sebagai contoh
kita akan memonitor traffic dengan fasilitas torch. Dengan fasilitas ini
kita dapat memantau aliran paket berdasarkan jenis protokolnya, alamat asal,
alamat tujuan serta tipe port. Dengan adanya fasilitas ini yang telah
disediakan pada Packet System, ketika kita menginstalasi Mikrotik RouterOS,
maka memudahkan kita dalam administrasi router, dari fasilitas ini, kita bisa
menebak apakah Aliran data di mesin kita sedang normal atau tidak. Memantau
terjadinya floo ding, memantau aktifitas malware dan sebagainya. Berikut
langkah-langkahnya
a.
Buka winbox
dan login dalam router anda
b.
Klik menu
Tools kemudian pilih torch kemudian klik start
c.
Berikut contoh hasilnya.
Gambar
2.11 Tampilan torc pada mikrotik
Contoh berikutnya kita akan mengaktifkan fasilitas
graphing untuk memantau aktifitas jaringan kita dan menampilkannya dalam bentuk
grafik yang dapat kita analisis dari waktu ke watu (daily, weekly, ataupun
monthly). Beriku langkah-langkahnya :
a.
Buka winbox dan login dalam router anda
untuk menambahkan.
Gambar
2.12 Konfigurasi graphing pada mikrotik
c.
Pada interface
pilih All untuk membuat grafik dari semua interface yang ada, (dapat
dikonfigurasi menyesuaikan). Kemudian pada Allow Address 0.0.0.0/0 yang akan
menentukan semua address akan dimasukkan dalam pembuatan grafik, dan option Store
on Disk untuk menyimpan grafik pada harddisk mikrotik.
d.
Kemudian klik
Apply kemudian OK untuk memulai pembuatan grafik terhadap aktifitas jaringan
yang berjalan pada router.
e.
Untuk melihat
hasilnya buka browser (mozilla firefox) dan ketikkan IP Mikrotik pada Address
bar. Maka akan tampil halaman utama sebagai berikut.
Gambar
2.13 Tampilan utama mikrotik via web browser
f.
Klik menu graphs
untuk melihat graphs yang kita buat, secara default grafik ini dibuat
setiap 5 menit.
Gambar
2.14 Tampilan interface yang dibuat grafik
g.
Untuk melihat grafiknya klik pada interface yang
kita inginkan misalkan either1
Gambar
2.15 Tampilan grafik interface either1
Untuk penggunaan pilihan pada menu tools, dapat dipelajari sendiri, karena
penggunaannya relatif mudah karena berbasis GUI (Graphical User Interface).
Disamping itu pada menu interface terdapat tab menu traffic yang
menampilkan aktifitas jaringan secara realtime dalam bentuk grafik dan. Sebagai
contoh kita akan melihat aktifitas pada either2. Maka langkah-langkahnya
sebagai berikut.
a.
Klik menu Interface
kemudian double klik pada either 2
b.
Kemudian klik tab menu traffic dan kita bisa memantau aktifitas jaringan yang terjadi.
Kemudian klik tab menu traffic dan kita bisa memantau aktifitas jaringan yang terjadi.
Gambar 2.16 Tampilan traffic pada either2
2.2.4
Mengukur
kualitas bandwith internet dengan speedtest
Pengukuran ini
dilakukan dari komputer klien melalui web browser, untuk mengetahui seberapa
bandwith internet / WAN yang kita miliki, tentunya menyesuaikan dengan paket
yang kita daftarkan melalui ISP. Dalam pengujian ini kita menggunakan 2 buah
titik (node) yaitu 1 titik (node) sebagai lokasi kita dan 1 titik (node)
sebagai tujuan dari pengujian ini. Dari berbagai titik (node) di seluruh dunia yang
dapat dijadikan tujuan pengujian koneksi jaringan dapat dibedakan menjadi 2
yaitu
a.
Nasional atau
IIX (Indonesia Internet Exchange) yang merupakan gabungan dari interkoneksi
nasional antar penyelenggara jasa internet (PJI) di Indonesia (CBN, IM2,
Telkom, dll), sehingga pelanggan dari satu PJI dapat dengan mudah dan murah
berkomunikasi dengan pelanggan PJI yang lain yang berada di Indonesia. Tanpa
adanya interkoneksi nasional ini, kecepatan lalu lintas informasi antar PJI di
Indonesia akan sepenuhnya tergantung pada interkoneksi internet di luar negeri,
yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh PJI Indonesia. Dengan demikian
bandwith untuk koneksi IIX akan lebih besar dan murah dibandingkan bandwith
untuk koneksi ke link internasional.
b.
Internasional
yaitu titik (node) yang dapat dijadikan tujuan pengujian yang berada di luar
Indonesia (di seluruh dunia). Beberapa ISP memberikan perbedaan pada besaran
bandwith yang diberikan kepada pelanggannya antara koneksi ke IIX dan koneksi
ke internasional.
Untuk melakkan
pengukuran besaran bandwith yang kita miliki, berikut langkah-langkahnya :
a.
Pada komputer
klien buka program browser (mozilla firefox), atau web browser lain yang
anda gunakan, kemudia pada address bar ketikkan alamat http://www.speedtest.net
Gambar 2. Tampilan awal
speedtest
b.
Pada peta
terdapat banyak titik / node yang bisa kita gunakan untuk mengukur bandwith
yang kita miliki, baik di Indonesia (Nasional/IIX) maupun di seluruh dunia
(Internasional). Pilih salah satu titik tersebut, misal dalam hal ini saya
pilih Jakarta sebagai node untuk menguji jaringan kita ke link nasional / IIX.
c.
Pilih titik
Jakarta (IIX) kemudian klik Begin Test, tunggu proses pengukuran selesai
dimulai dari pengukuran kecepatan ping, kecepatan download dan terakhir kecepatan
upload.
Gambar 2. Tampilan proses mengukur kecepatan koneksi internet
d.
Setelah proses
pengukuran selesai maka akan ditampilkan hasil pengukuran yang telah dilakukan
dan kita dapat analisis hasilnya.
Gambar 2. Hasil pengukuran dengan speedtest
e.
Dari gambar
diatas, dapat kita simpulkan hasil pengukuran dari node kita / lokasi kita ke
sebuah node di Jakarta sebagai berikut :
·
Kecepatan ping : 95 ms
·
Kecepatan
Donwload : 1,04 Mbps
·
Kecepatan
Upload : 0,20 Mbps
f.
Dari hasil itu
maka jika kita berlangganan koneksi internet pada sebuah ISP dengan paket up to
1 Mbps dengan ratio 1:4 maka kita sudah mendapatkan kecepatan maksimal yang
menjadi hak kita sebagai pelanggan, jika jauh dari kecepatan yang menjadi hak
kita maka kita bisa ajukan komplain kepada ISP tersebut.
g.
Untuk
pengukuran ke link internasional cukup alihkan tujuan pada titik (node) yang
berada di luar indonesia.
2.3
Rangkuman
Melakukan
diagnosis terhadap perangkat jaringan berbasis luas / WAN yang kita miliki
mutlak diperlukan dengan tujuan untuk mengetahui jika terjadi kerusakan atau
penurunan kemampuan dari jaringan itu sendiri. Untuk melakukan hal tersebut
dapat dengan berbadai cara baik secara hardware maupun software.
Secara
hardware dilakukan dengan langsung melihat kondisi fisik dari perangkat
tersebut terutama pada lampu indikator yang ada, baik indikator power
maupun indikator kerja yang lain. Secara software dapat dilakukan dengan
berbagai tools yang terdapat pada masing-masing software baik pada komputer
klien maupun pada router.
Melakukan
pemantauan / memonitor aktifitas jaringan yang terjadi juga kita perlukan untuk
mengetahui kualitas koneksi jaringan WAN / Internet yang kita dapatkan dari
sebuah ISP. Hal ini tentunya sangat diperlukan agar uang sewa yang kita
bayarkan untuk akses jaringan WAN / Internet tiap bulannya sesuai dengan apa
yang seharusnya kita dapatkan sesuai hak kita sebagai pelanggan.
BAB
3
EVALUASI
1.1.
Tes
Teori
Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar !
1.
Sebutkan
mengapa kita perlu melakukan diagnosis permasalahan terhadap perangkat jaringan
berbasis luas / WAN ?
2.
Sebutkan 3
faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada jaringan berbasis luas /
WAN ?
3.
Jelaskan
indikator / tanda jika terjadi kesalahan dalam konfigurasi NAT pada router linux
/ mikrotik !
4.
Sebutkan 2
tools / fasilitas yang dapat digunakan untuk mendiagnosis aktifitas jaringan
pada router linux dan mikrotik !
5.
Sebutkan 4 hal
yang dapat diketahui dari pengukuran bandwith menggunakan speedtest. !
1.2.
Tes
Praktek
Kerjakan
tugas berikut ini !
Lakukan diagnosis pada jaringan berbasis luas yang
Anda bangun dan catatlah permasalahan yang Anda temui serta solusi yang Anda
gunakan untuk menyelesaikannya. Kemudian lakukan pengukuran terhadap bandwith
yang Anda miliki menggunakan speedtest dan catatlah dan buat analisis dari
hasil yang Anda dapatkan. Gunakan job sheet yang disediakan sebagai panduan
dalam mengerjakan praktek ini !
BAB
4
PENUTUP
Demikian modul pemelajaran mendiagnosis permasalahan
perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (WAN) dan melakukan perbaikan
dan atau setting ulang koneksi jaringan berbasis luas. Materi yang telah
dibahas dalam modul ini masih sangat sedikit. Hanya sebagai dasar saja bagi siswa.
Diharapkan siswa memanfaatkan modul ini sebagai motivasi untuk menguasai teknik
dalam melakukan mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan
berbasis luas (WAN) sehingga dapat menemukan masalah dengan tepat dan melakukan
perbaikan yang sesuai dengan permasalahan tersebut. Selain itu siswa juga
diharapkan mampu mengukur kualitas koneksi jaringan berbasis luas / WAN
sehingga dapat menyimpulkan apakah akses jaringan WAN yang didapatkan dari ISP
sudah sesuai dengan yang seharusnya ataukah belum. Sehingga dapat menyimpulkan
apakah ISP tersebut menjual productnya dengan baik atau tidak.
Setelah menyelesaikan modul ini dan mengerjakan
evaluasi maka berdasarkan kriteria penilaian, siswa dapat dinyatakan
lulus/tidak lulus. Apabila dinyatakan lulus maka dapat melanjutkan ke modul
berikutnya sesuai dengan alur peta kedudukan modul, sedangkan apabila
dinyatakan tidak lulus maka peserta diklat harus mengulang modul ini dan tidak
diperkenankan mengambil modul selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs.Mahyunis,
MT. Mendiagnosis Permasalahan Perangkat yang Tersambung Jaringan Berbasis
Luas (WAN). Jakarta. 2005.
http://www.iix.net.id/
http://mbahmul.com/perbedaan-bandwidth-up-to-dan-dedicated
http://telkomspeedy.com/paket-harga
http://id.wikipedia.org/wiki/Lebar_pita
0 comments:
Post a Comment